Jeda sebentar Hirup aroma bumi Pejamkan matamu Bagaimana rasanya ? Tenang bukan ? Setelah itu Mari lanjutkan Perjalananmu yang jauh itu Perjalanan yang banyak
SENI
Hai Puan, Piala Kebanggaan, Zona yang Tak Dipinta
Zona yang Tak Dipinta Pada zona yang tak pernah ku pinta Pada semangat yang selalu ku tempa Pada tangis yang sengaja ku seka Raga
Sang Pramusaji, Kamu adalah Duka
Sang Pramusaji Suara cetek dari tungku listrik Membuka kesibukan sore Dari sang pramusaji Tangan lentik mengulen adonan Suara seruput kopi dari Kawan seperjuangan Mengganggu
Bungsu Malang Sukar Kembali Berpuisi
Sukar Judulnya tidak aku ketahui dan masih menjadi teka teki semesta Pertanyaan yang belum tentu ada jawaban sudah terbiasa dilontarkan lisan Ah,,, aku semakin
Berusaha Lupa, Perjuangan Rindu
Berusaha Lupa Wahai senja yang perkasa Tekadku untuk melupa Mungkin sudah mencuat, Hingga ku abaikan kenangan Bersama dengan angan. Rindu itu sifat manusiawi Yang
Racikan Sempurna
Pada angin yang berhembus, ku sampaikan pesan Pada matahari hangat yang bersinar, ku titipkan harap Pada ombak di lautan, ku lemparkan segala angan Dan
30 Hari Bersamamu, Tak Berjudul
Senja Pertengahan September Suara musik terdengar mengalun Pengantar lamunan sore hari Pandangan mata kesepian Tertuju pada sinar jingga menyala Pertengahan September ku kenang Saat







