- Oleh Imaduddin Syamil, S.Pd.
PENGAJIAN Ahad Pagi (PAP) yang digelar Muhammadiyah Buleleng pada 5 Januari 2025 dengan mengangkat tema “Resolusi Milenial Muhammadiyah Buleleng di Tahun 2025” merupakan langkah strategis yang menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun keberlanjutan organisasi.
Keterlibatan langsung para pimpinan organisasi otonom (Ortom) seperti Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Kabupaten Buleleng sebagai pemateri menunjukkan komitmen nyata Muhammadiyah Buleleng dalam memberikan ruang bagi angkatan muda untuk berkontribusi dan mengambil peran aktif dalam mewujudkan visi besar organisasi yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Perlu diketahui bersama bahwa saat ini, wajah Indonesia tampak kian muda. Hal ini tidak terlepas dari komposisi penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi muda, terutama generasi Z.
Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk Indonesia pada 2020 mencapai 270,2 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 71,5 juta jiwa di antaranya merupakan generasi Z.
Berdasarkan data tersebut, Muhammadiyah Buleleng ingin memanfaatkan momentum dominasi generasi muda sebagai pondasi untuk mendorong transformasi dan inovasi dalam dakwah serta kegiatan sosial-keagamaan. Dengan keterlibatan generasi Z dan milenial, Muhammadiyah Buleleng menargetkan untuk menciptakan ekosistem organisasi yang lebih inklusif, adaptif, dan relevan dengan tantangan zaman.
Saat para narasumber menyampaikan gagasan mereka mengenai Resolusi Milenial Muhammadiyah Buleleng di Tahun 2025, terlihat keselarasan visi untuk mendorong generasi muda agar berkontribusi aktif dalam pergerakan Muhammadiyah.

Para narasumber juga menggambarkan tantangan-tantangan yang dihadapi generasi muda dalam menjalankan roda organisasi yang dipimpinnya. Tantangan tersebut menjadi bahan diskusi menarik, di mana warga Muhammadiyah yang hadir pun turut memberikan solusi dan masukan konstruktif.
Meski terdapat berbagai tantangan, semangat para narasumber untuk menghadirkan resolusi yang konkret menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan transformasi di Muhammadiyah Buleleng.
Pengajian ini telah berakhir, namun semangat yang tercipta dan gagasan inspiratif yang telah disampaikan diharapkan tidak berhenti hanya pada tataran retorika. Pesan-pesan tersebut harus segera diwujudkan dalam aksi nyata yang dapat membawa perubahan positif.
Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Muhammadiyah Buleleng akan semakin mampu menjawab tantangan zaman dan terus menjadi organisasi yang dinamis, inovatif, dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berkemajuan. []
*) Penulis adalah Kepala SMP Muhammadiyah 2 Singaraja

